POSTING AKSARA JAWA SEBUAH UPAYA PELESTARIAN KEKAYAAN BUDAYA

Kita ketahui bahwa kebudayaan merupakan hasil peradaban manusia. Hal ini seperti yang tercermin dalam pengertiang etimologis budaya itu sendiri yang asal kata budaya ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang bermakna budi dan akal. Jadi budaya mempunyai makna sebagai semua hal yang bertalian dengan budi dan akal manusia. Sehingga sebuah peradapan manusia dapat dilihat dari hasil budaya manusia itu sendiri yang meliputi seluruh aspek kehidupan.

Bahasa sebagai salah satu unsure kebudayaan mempunyai posisi sebagai alat komunikasi antara manusia dalam sebuah komunitas. Sehingga interaksi diantara manusia itu akan membuahkan sebuah pengertian. Komunikasi tidak hanya identik dengan bahasa yang berbentuk vocal saja namun jauh lebih dari pada itu, pada manusia modern alat komunikasi yang semakin maju menumbuhkan beragam bahasa dalam penyampaian pendapat, dapat berwujud gambar suara, bahkan gerakan sebagai isyarat dapat digunakan sebagai alat komunikasi.

Hasil yang dapat dirunut untuk menelusuri peradaban manusia adalah bukti-bukti dokumen tertulis yang ditinggalkan manusia pada masa lalu. Tulisan dapat sedikit menggambarkan kondisi social manusia pada saat dokumen itu di dokumentasi. Masyarakat Jawa sebagai salah satu bagian dari peradaban dunia telah mencapai peradaban yang tinggi pada masa lalu, Borobudur yang diakui sebagai salah satu keajaiban dunia menjadi buktinya.

Bukan itu saja, masyarakat jawa telah pula mengenal dokuntasi dalam bentuk tertulis, baik itu yang berupa peninggalan prasasti dalam batu dan banyak tulisan yang menggunakan banyak media. Teks yang dimiliki ini merupakan sebuah warisan dari para leluhur yang tentunya wajib dijaga dan terus dipelajari agar dapat tetap bertahan hidup didalam masyarakat. Namun menjadi keprihatinan kita semua bahwa teks-teks yang merupakan tinggalan yang tidak ternilai itu kebanyakan tersimpan dinegara orang yang dahulu pernah menjajah kita.

Huruf jawa sebagai warisan budaya ini pada saat ini telah terdaftar menjadi Unicode. Dengan terdaftarnya aksara ini dalam Unicode dengan nomor regestrasi A980 – A9DF maka para pengguna komputer katanya dapat langsung menggunakan aksara ini, namun patut disayangkan pula karena ang mendaftarkan aksara Jawa ini ke Unicode adalah orang luar. Apapun itu tidak mengurungkan niat kita untuk tetap menjaga warisan leluhur kita sehingga tidak hilang dan ditelan peradaban jaman.

Beberapa waktu yang lalu saya mencoba untuk melakukan posting menggunakan font hanacaraka, hasilnya lumayan tidak mengecewakan walaupun harus dengan susah payah melakukan edit kode HTML-nya. Namun ketika melihat hasilnya ternyata sebuah aksara yaitu pangkon tidak muncul seperti yang diharapkan. Mungkin dengan posting ini ada yang bisa membantu kesulitan itu. Terima kasih.

Contoh hasil posting :

?bpkNe[mBsirm’,

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Tinggalkan komentar