REVITALISASI PENGAJARAN

Pendidikan dewasa ini mendapat potongan kue yang besar. Nilai dua puluh persen dari APBN dan APBD boleh dibilang cukup untuk memajukan dunia pendidikan di negeri ini. Harapan masyarakat tentunnya dengan kualitas pendidikan tersebut akan mampu mengangkat harkat dan martabat mereka menjadi lebih baik.
Pengajaran merupakan proses pertumbuhan menuju dewasa. Dewasa bukan saja secara umur dan fisiknya saja namun pematangan diri dalam menghadapi persoalan yang ada disekitarnya. Pematangan keilmuan dan cara pandang terhadap masalah.
Metode konvensional yang telah lama berlaku didunia pendidikan yaitu klasikal ceramah semakin membatasi pengetahuan peserta didik. Mereka menjadi mampat pengetahuannya dan manja, hanya menerima saja apa yang diberikan guru. Pada posisi yang demikian maka sosok guru harus pandai berimprovisasi dalam menggunakan metode pembelajarannya agar anak didik menjadi kreatif.
Transfer pengetahuan dan penanaman nilai menjadi tugas berat seorang guru. Apabila sosok guru pasif dan hanya memberikan materi yang dia hafal saja tanpa ada kemauan untuk menggali kembali metode mengajarnya maka yang terjadi adalah sebuah generasi yang berpengetahuan terbatas dan memiliki cara pandang yang sempit serta pasif dalam mencari informasi.

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Komentar

  • nessyoctavia  On April 20, 2009 at 6:56 am

    Dari potongan kue yang besar tadi, anakku dah merasakannya.
    Karena dia menerima bantuan alat bantu dengar dari DepDikNas yang bekerjasama dengan DepSos dan Hearing Aid Melawaii.
    Rencananya bantuan tsb akan di berikan pada tanggal 20 Mei 2009. Bersamaan dengan HarDikNas.

    Salam kenal!

Tinggalkan komentar