Monthly Archives: Februari 2010

KARAKTER SEBUAH PROSES DIALOGIS

Dunia ini panggung sandiwara, demikian sepenggel sebuah lagu yang judulnya saya sendiri tidak begitu tahu, namun maknanya dalam. Sebagai panggung maka di dunia ini ada banyak karakter manusia, kalau dalam budaya Cina ada keseimbangan yin dan yang, didunia barat ada bad dan good sedangkan tata nilai di dalam budaya kita pun mengenal adanya baik dan buruk. Keduanya sangat relatif penilaiannya, dalam sebuah kelompok atau komunitas tertentu. Sebagai contoh dalam sebuah kelompok kyai diantara mereka ada sebuah penilaian baik terhadap anggota kelompoknya bahkan tak luput pula ada cap jelek pada salah satu anggotanya yang mungkin mempunyai pandangan yang berbeda dari mereka, namun kebanyakan masyarakat melihat bahwa sosok kyai punya sisi yang positif dan menjadi panutan. Sebaliknya pada sebuah kelompok penjahat ada yang memandang baik pada anggotanya yang mempunyai rasa humanis yang berbeda derajatnya dari seluruh anggota kelompoknya sehingga dapat disebut baik dalam kelompoknya namun tetap saja konotasi kebanyakan orang memandang buruk pada penjahat.

Ini semua menggambarkan bahwa baik dan buruk adalah sebuah penilaian sedangkan penilaian sendiri mempunyai nilai yang relatif dan sangat dipengaruhi dari sudut mana memandangnya. Tidak akan dapat dibuat sebuah penyeragaman ketika melakukan penilaian, karena masing-masing individu mempunyai kriteria sendiri-sendiri dalam melakukan sebuah penghakiman pada sesuatu, bukankah manusia mempuyai peran subyek yang sangat subyektif. Secara umum mungkin akan sangat bernilai humanis ketika telah memenuhi rasa kemanusiaan yang diyakini kebenarannya secara umum, jadi kyai adalah sosok baik dan penjahat adalah sosok yang punya konotasi negatif, terlepas bagaimana anggota masing-masing kelompok tersebut bersikap terhadap kelompoknya.

Budaya yang mempunyai seluruh aspek kehidupan mempunyai bagian dimana unsur ini adalah rasa yang mempunyai fungsi untuk melihat sesuatu itu memiliki nilai. Nilai inilah yang nanti akan membuat sebuah kristalisasi pemahaman terhadap sesuatu yang akan dapat menjadikan kesamaan dalam melihat sesuatu. Sayangnya manusia adalah roh yang membadan, ia punya cipta, rasa dan karsa, sehingga perlu pemahaman yang lebih agar seorang manusia dapat diterima dalam kelompoknya.

Karakter sebagai cermin adaya ketiga unsur, yaitu karsa, rasa dan cipta itu bukan dalam waktu singkat dibentuk. Membutuhkan waktu yang panjang guna membentuk sebuah karakter, sedangkan karakter ini tergantung pada perjalanan hidup manusia itu sendiri yang kemudian akan terkristal dalam dirinya sehingga pengaktualisasiannya pada sikap dan perbuatan. Masing-masing orang mempunyai proses perjalanan pembentukan karakternya sendiri. Masyarakat sebagai sisi sosial merupakan sumber komunikasi tata nilai antara seorang individu dengan orang lain. Ada pengaruh sosial dalam membentuk sebuah karakter individu. Tanah tempat jatuhnya sebuah biji tentu akan mempengaruhi bagaimana tanaman itu akan tumbuh. Demikian pula sosok individu akan terpengaruhi oleh masyarakat tempat mereka tumbuh.

Masa yang paling kritis adalah ketika manusia itu tumbuh pada waktu remaja, pada masa-masa inilah pembentukan individu dimulai karena adanya masa transisi antara masa anak-anak menuju dewasa. Ada sebagian yang membawa trauma psikologis pada masa anak-anak sehingga ketika mencari jati dirinya harus tumbuh dengan sebuah luka yang terkadang luka itu membawa sebuah trauma yang dalam sehingga ketika melewati masa-masa ini ada rasa dendam dengan konotasi yang negatif sehingga memunculkan pola-pola perkembangan individu yang abnormal, dimana abnormal disini mempunyai sebuah pengertian yang berbeda dengan kebanyakan.

Pada sisi lain dengan bekal trauma pada masa lalu itu ada sebagian individu yang lain mampu melakukan sebuah evaluasi dan menumbuhkan karakter baru dengan pensikapan yang berbeda sehingga dapat dengan benar mengaktualisasikan dirinya. Pada taraf perkembangannya terpelihara nilai-nilai positif yang berbeda dengan kondisi yang menimpanya, namun yang mampu seperti ini tidaklah banyak. Bukankah sebuah biji tidak akan jatuh jauh dari pohon induknya?

Pada akhirnya ada sisi yang dapat kita petik sebuah hubungan antara proses pembentukan karakter individu dengan peran masyarakat. Masyarakat dengan sebuah lingkungan yang apatis dan cuek tentu akan menghasilkan sosok individu yangberbeda dengan sosok individu yang terbentuk oleh masyarakat yang lebih ramah dan sangat menjunjung tinggi kebersamaan dengan rasa persaudaraan yang tinggi. Bahwa sebuah seorang individu yang imanen maka menjadi sebuah perbedaan dalam menuju kedewasaannya dan faktor-faktor yang bergejolak dalam masyarakat mampu dikelola sehingga membuat pembentukan karakter yang berbeda.

MEJENG NARSIS DI WEB BLOG

Kemajuan teknologi sekarang ini sangat sukar untuk dibendung, setiap hari mungkin puluhan bahkan ratusan produk baru yang menampilkan teknologi baru bermunculan. Kesemuanya itu bertujuan sama yaitu untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupan pada masa sekarang yang semakin rumit dan komplek. Informasi dan teknologi sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern yang menumpukan segala aspek pada teknologi dan informasi.

Teknologi informasi sebagai salah satu media informasi guna menentukan sebuah keputusan sudah berkembang demikian dinamis. Ruang yang tidak lagi menjadi pembatas tentu sangat membutuhkan dukungan teknologi yang semakin cepat aksesnya dan tentunya beragam kontennya, ini dikarenakan setiap orang mempunyai ketertarikan yang berbeda.

Web blog sebagai sebuah bagian dari perkembangan teknologi informasi menyajikan kedinamisan informasi dibandingkan dengan web site yang cenderung statis. Baik dari sisi tampilan dan konten, web blog lebih dinamis. Informasi yang disajikanpun beragam dan sangat dinamis karena pengelola web blog dapat dilakukan oleh seorang individu. Ia sebagai pribadi, sehingga topik-topik yang ada didalamnya berbeda antara satu dengan yang lain.

Tujuan penciptaan web blog pun berbeda antara satu dengan yang lain, namun mempunyai sebuah benang merah yang sama diantara web blog yang ada yaitu aktualisasi. Apa yang akan diiaktualisasi itu yang sangat individual, yang jelas masing-masing menyajikan informasi. Apapun isi dan bagaimana bentuknya menjadi sebuah perwakilan apa yang berkembang di dalam sebuah komunitas masyarakat, yang kalau kita cermati menumbuhkan pemahaman kita bahwa kita tidak hidup sendiri dan tentu saja manusia lain juga punya hasrat yang berbeda.

Seperti layaknya kehidupan itu sendiri bahwa individu manusia ada yang baik dan tentu saja ada juga yang tidak baik. Rasanya kedua hal ini bagaikan sebuah keping mata uang koin dengan dua sisi yang berbeda yang tidak dapat dipisahkan selama kehidupan itu sendiri ada. Filter terhadap informasi yang ada terletak pada pribadi manusia itu sendiri dengan berbekal tata nilai yang dia pegang.

Bahkan sebuah control sosial dapat dilakukan menggunakan web blog guna menciptakan sebuah pemerintahan yang bersih. Informasi yang dapat diakses oleh masyarakat banyak merupakan sebuah media penyeimbang sekaligus pengawas bagi pemerintah disisi penjalan kebijakan yang mengatur kehidupan bernegara. Akuntabilitas tentu saja terjaga.

Ketika sebuah informasi diposting ke web blog, maka proses pengaktualisasian terjadi, yang lebih ekstrim dapat disebut sebagai proses mejeng, Mejeng didalam web blog mempunyai tujuan yang berbeda-beda ada yang hanya iseng, ada yang ingin mengungkapkan semua pemikirannya, ada yang ingin menjadi popular, ada yang tulus untuk berbagi, dan masih banyak lagi. Apakah pengaktualan diri dalam sebuah web blog ini narsis? Jawabannya adalah kita sendiri yang tahu.

POSTING AKSARA JAWA SEBUAH UPAYA PELESTARIAN KEKAYAAN BUDAYA

Kita ketahui bahwa kebudayaan merupakan hasil peradaban manusia. Hal ini seperti yang tercermin dalam pengertiang etimologis budaya itu sendiri yang asal kata budaya ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang bermakna budi dan akal. Jadi budaya mempunyai makna sebagai semua hal yang bertalian dengan budi dan akal manusia. Sehingga sebuah peradapan manusia dapat dilihat dari hasil budaya manusia itu sendiri yang meliputi seluruh aspek kehidupan.

Bahasa sebagai salah satu unsure kebudayaan mempunyai posisi sebagai alat komunikasi antara manusia dalam sebuah komunitas. Sehingga interaksi diantara manusia itu akan membuahkan sebuah pengertian. Komunikasi tidak hanya identik dengan bahasa yang berbentuk vocal saja namun jauh lebih dari pada itu, pada manusia modern alat komunikasi yang semakin maju menumbuhkan beragam bahasa dalam penyampaian pendapat, dapat berwujud gambar suara, bahkan gerakan sebagai isyarat dapat digunakan sebagai alat komunikasi.

Hasil yang dapat dirunut untuk menelusuri peradaban manusia adalah bukti-bukti dokumen tertulis yang ditinggalkan manusia pada masa lalu. Tulisan dapat sedikit menggambarkan kondisi social manusia pada saat dokumen itu di dokumentasi. Masyarakat Jawa sebagai salah satu bagian dari peradaban dunia telah mencapai peradaban yang tinggi pada masa lalu, Borobudur yang diakui sebagai salah satu keajaiban dunia menjadi buktinya.

Bukan itu saja, masyarakat jawa telah pula mengenal dokuntasi dalam bentuk tertulis, baik itu yang berupa peninggalan prasasti dalam batu dan banyak tulisan yang menggunakan banyak media. Teks yang dimiliki ini merupakan sebuah warisan dari para leluhur yang tentunya wajib dijaga dan terus dipelajari agar dapat tetap bertahan hidup didalam masyarakat. Namun menjadi keprihatinan kita semua bahwa teks-teks yang merupakan tinggalan yang tidak ternilai itu kebanyakan tersimpan dinegara orang yang dahulu pernah menjajah kita.

Huruf jawa sebagai warisan budaya ini pada saat ini telah terdaftar menjadi Unicode. Dengan terdaftarnya aksara ini dalam Unicode dengan nomor regestrasi A980 – A9DF maka para pengguna komputer katanya dapat langsung menggunakan aksara ini, namun patut disayangkan pula karena ang mendaftarkan aksara Jawa ini ke Unicode adalah orang luar. Apapun itu tidak mengurungkan niat kita untuk tetap menjaga warisan leluhur kita sehingga tidak hilang dan ditelan peradaban jaman.

Beberapa waktu yang lalu saya mencoba untuk melakukan posting menggunakan font hanacaraka, hasilnya lumayan tidak mengecewakan walaupun harus dengan susah payah melakukan edit kode HTML-nya. Namun ketika melihat hasilnya ternyata sebuah aksara yaitu pangkon tidak muncul seperti yang diharapkan. Mungkin dengan posting ini ada yang bisa membantu kesulitan itu. Terima kasih.

Contoh hasil posting :

?bpkNe[mBsirm’,