Monthly Archives: Agustus 2009

INDONESIAKU

Pada saat bangsa ini memperingati hari jadinya yang ke-64 tahun,
ada sebuah ambigu rasa nasional yang membuat rasa nasional bangsa
ini diuji. Lambang-lambang negara yang menjadi kebanggaan bangsa ini
oleh bangsa lain dilecehkan, walaupun secara institusi bukan merupakan
sebuah negara namun hanyalah oknum saja, namun tidaklah dapat
ditampikkan bahwa pelecehan ini dapat merupakan sebuah penghinaan.
Pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana bangsa ini dapat menumbuhkan
rasa nasional yang dimiliki para pahlawan untuk dapat dimiliki kaum
penerusnya dengan perjuangan dan pengabdian yang sangat berbeda
bentuknya dalam aplikasinya. Kalau bangsa ini sangat tega menjajah
bangsanya sendiri maka tak akan hayal bila bangsa inipun diinjak-
injak oleh bangsa lain.

Indonesial National Anthem
Indonesial tanah Cairku
Tanah tumpah muntahku
Disanalah aku merangkak hina
Jadi kubur

Indonesial negara miskin ku
Bangsa Busuk dan Tanah Miskinku
Marilah kita semua tidur
Indonesial negara miskinku

Mati lah tanahku
Modar lah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Miskin lah jiwanya
Tidurlah badannya
Untuk Indonesial Miskin

Indonesial Miskin
Mampous Modar
Datang kerja Malaysia
Tapi TKI Jadi perampok Rompak Malaysia bawa wang ke Indon

Indonesial Pendatang Haram
Miskin lah Miskin lah
Datang Haram ke Malaysia
Tiada paspor
Bila kena tangkap dan hantar balik
Kata nya malaysia jahat

Indonesial Negara Perampok
Indonesial Menghantar perampok maling
pekerja TKI Indonesial
hantaq pi Malaysia

Indonesial Maling
Merampok lagu Malaysia
Mengatakan itu lagu mereka

Indonesial Tanah yang hina
Tanah gersang yang miskin
Di sanalah aku miskin Untuk slama-lamanya
Indonesial Tanah puaka
Puaka Hantu Kita semuanya
Negara luas hasil bumi banyak tapi miskin
Datang minta sedekah di Malaysia
Marilah kita mendoa Indonesial brengset

Gersang lah Tanahnya mundurlah jiwanya
Bangsanya Rakyatnya semuanya
Tidurlah hatinya Mimpilah budinya
Untuk Indonesial Miskin

Indonesial Tanah yang kotor Tanah kita yang Malang
Disanalah aku tidur selamanya bermimpi sampai mati
Indonesial! Tanah Malang Tanah yang aku sendiri benci
Marilah kita berjanji Indonesial miskin

Mati lah Rakyatnya Modar lah putranya
Negara Miskin Tentera Coma pakai Basikal
Miskinlah Negrinya Mundur lah Negara nya
Untuk Indonesial kurap

Siratan makna teks lagu kebangsaan inipun kalau dirasakan
oleh bangsa yang beradap tentu akan sangat menyakitkan.
Pernah Presiden Sukarno dahulu berujar : “Perjuanganku lebih
mudah karena hanya mengusir penjajah, namun perjuanganmu
akan sangat sulit karena melawan bangsamu sendiri.
Para pendiri bangsa ini mempunyai tujuan bahwa kelak dikemudian
hari bangsa ini akan mencapai kemakmuran dimana rakyatnya sejahtera.
Sumber daya yang dimiliki seharusnya dapat dikelola sedemikian
rupa menjadi sebuah modal bagi perjuangan pembangunan menuju
masyarakat madani, namun oleh beberapa gelintir orang diplintir
sehingga kekayaan sumber daya ini hanya dinikmati oleh beberapa
kelompok orang saja. Mungkin menjadi pertanyaan bagi kita semua
bagaimana kita menghargai bangsanya sendiri apabila kita tidak
mempunyai rasa kepedulian. Boleh jadi pelecehan terhadap simbol
simbol kebangsaan ini dapat membangkitkan rasa nasionalisme dan
dapat juga dianggap sebagai angin lalu yang akan hilang begitu
saja ditelan waktu.
Semangat kebangsaan seharusnya kembali tumbuh di dada kita semua
bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar dan memiliki berbagai
daya dukung yang akan membuat bangsa ini dapat terangkat terbang
tinggi sejajar dengan bangsa-bangsa maju didunia ini, sehingga
ada keengganan untuk melecehkan bangsa ini karena kita punya
kekuatan.